Jumat, 18 November 2016

Kewirausahaan dalam Islam


Konsep Kewirausahaan Menurut Islam. Tolak ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.

Kewirausahaan dan Perdagangan dalam pandangan islam merupakan aspek kehidupan yang dikelompokkan kedalam masalah mu’amalah, yaitu masalah yang berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan tetap akan di pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Manusia diperintahkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik serta diperintahkan untuk berusaha mencari rizki.

Semangat kewirausahaan terdapat dalam Al-Qur’an yang akan di uraikan sebagai berikut:

QS.Hud:61, yang artinya : “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."

QS.Al-Mulk:15, yang artinya : “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.“

QS. Al-Jummuah 10 yang artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

QS. Al-Baqarah: 275 yang artinya : “...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba“. Konsep kewirausahaan telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul. Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untuk mendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya. Bersama pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria. Bisnis Rosulullah terus berkembang sampai kemudai Khadijah menawarkan kemitraan bisnis dengan sistem profit sharing. Selama bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan perjalanan ke pusat bisnis di Hbasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.).

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan wirausaha. Banyak ditemukan ayat atau hadits lain yang mendorong umat Islam untuk berwirausaha, misalnya keutamaan berdagang seperti disebutkan dalam hadits yang artinya: “Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari 10 pintu rizki" (HR. Ahmad). Sekian informasi dari penulis, semoga bermanfaat.





Sumber:
http://www.kompasiana.com/adesuyitno/islamic-entrepreneurship-kewirausahaan-islam_5528da73f17e61330f8b463b
http://www.duniapelajar.com/2012/06/20/konsep-kewirausahaan-menurut-islam/

3 komentar:
Write komentar
  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. yang dimaksud hubungan yg bersifat horizontal apa ya?😊

    BalasHapus
  3. yang dimaksud hubungan yg bersifat horizontal apa ya?😊

    BalasHapus